Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Catatan Fiksi : Pamit

[ P.a.m.i.t ] teruntuk rindu yang salah tempat
Seketika kata itu meluncur berkejaran dengan logikanya yang lagi-lagi melemah

Catatan Fiksi : Pamit

Jika dulu, wanita itu pernah mengakui tentang semua rasanya
Tolong simpan hal itu, sebagai bagian dari sebuah perjalanan bersamanya
Wanita itu kini harus memilih, bukan karena hatinya yang tiba-tiba menjadi beku
Tapi ia paham, belum saatnya mencintai lelaki itu
Ia paham, terlalu banyak kesalahan yang dapat mereka lakukan jika terus berjalan bersama

Berkali-kali wanita itu ingin mengucapkannya dengan jelas
Menghilang, sempat menjadi bagian dari banyak opsi penyembuhan baginya

Lalu ia memutuskan untuk diam, berusaha menjadi tegar
Diam-diam ia pamit pada perasaannya, yang pernah ia namakan cinta
Diam-diam ia pamit pada kata tunggu, yang memenuhi ruang hatinya


Datanglah dengan cara yang benar jika ingin menetap
Namun jika hanya ingin sekedar singgah, pulanglah

Wanita akhirnya memilih membiarkan semua tetap berjalan, sebagaimana mestinya
Tanpa menyesali perasaannya, apalagi takut kehilangan
Diam-diam ia menutup semua ceritanya sendirian
Wanita itu kini manjadi tegar

Tidak ada yang berubah dari hubungan mereka
Wanita itu hanya memilih pamit
Pergi meninggalkan hatinya
Pergi meninggalkan rindunya yang sempat tumbuh sembarangan

Jika sosok itu pernah membuatnya menangis
Maka memang garis Allah lah yang menitahkan begitu
Bukannya takdir tidak akan pernah tertukar

Wanita itu tersenyum, sungguh ia tidak pernah tau apa yang ada di dalam pikirin lelaki itu
Di kembalikannya sebuah nama, yang pernah membuatnya tertawa dan menangis
Di kembalikannya kisah mereka pada keindahan skenario-Nya
Dia hanya tidak ingin rasa itu kembali salah tempat

Tanpa sepata kata, wanita itu pamit
Ia pamit pada hatinya sendiri
Baginya tidak ada yang perlu disesali dari sebuah perasaan yang menyesakkan
Karena fitrah manusia mengalami itu

_Oktober

Jika kamu datang kembali
Ku harap kamu bukan lagi sekedar menjadi bagian dari catatan fiksiku
Venus_

Posting Komentar untuk "Catatan Fiksi : Pamit"